Hati
ini berbolak-balik. Imanpun menurut Rasulullah yazid wa yanqus, naik dan
turun. Dan saya kira semua orang pernah mengalami semua itu. ada kalanya
semangat meninggi namun kadang juga menurun.
Saat
menurun terkadang bisa mencapai titik lelah yang dalam. Tapi saya yakin atas
semua kelelahan dan menurunnya semangat, masing-masing orang memiliki cara tersendiri untuk memulihkan semangatnya. Minimal agar tidak sampai
keluar jalur dari jalan Allah SWT. Bertahan.
Diantara
cara memulihkan semangat itu mungkin ada orang yang melakukan evaluasi,
perenungan, mengapa semua ini menghampirinya? Dan akhirnya ia perlahan mulai menemukan
titik permaslahan lalu ia bangkit untuk segera menyelsaikannya.
Atau
ada juga yang lain, bagi orang yang tak setempat tinggal dengan orangtua, bisa
menelepon orang tuanya tersebut. Dan ini sangat cocok bagi orang-orang yang
sedang merantau. Sehingga akan semakin kuat dan segera bangkit.
Atau
mungkin ada yang melakukan penguatan kembali atas niatnya dalam menjalani hidup,
yakni untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan menghadirkannya kembali niat
tersebut, merefreshnya, kita akan semakin semangat lagi untuk kembali berjuang.
Kita semakin sadar bahwa apapun yang terjadi hanyalah siklus atau warna-warni
kehidupan yang memang harus dilalui. Sebab itu ialah sunnatullah. Karena sangat
mustahil jika hidup ini selamanya mudah ataupun selamanya susah.
Apapun yang terjadi adalah peluang amal shalih. Mudahnya hidup
menjadi peluang bersyukur kepada Allah. Lelahnya menjadi peluang sabar. Dimana kedua
sikap ini adalah sikap terbaik bagi orang yang mengharapkan ridha Allah.
Siapa
yang bersyukur akan di tambah nikmatnya.
Dan
siapa yang bersabar, sepertinya ia manusia sejati, ia sedang bersama Allah. Innalla
ma’ashshaabiriin.
Sekali
lagi, boleh kita merasa lelah, silahkan merasa kecewa, namun semua itu jangan
sampai membuat kita jatuh terlalu dalam, apalagi menimbulkan keburukan demi
keburukan. Jangan. Karena bisa jadi itu adalah salah satu cara Allah agar kita
senantiasa dekat dengan-Nya.
Bertahanlah dalam ketaatan, dan segeralah bangkit
kembali untuk melakukan yang terbaik, yang terbaik dan yang terbaik.
Mari
kita tengok firman Allah yang terdapat dalam al-Qur’an surat fushshilat ayat 6:
“… Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun
kepada-Nya…”
Dijalan
yang berkilau, kita
berharap kepada Allah sebagaimana doa Rasulullah, Ya Allah ya muqollibal
quluub, thabbit quluubanaa fii diinika. Ya Allah yang maha membolak-balikan
hati, tetapkanlah/teguhkanlah hati kami dalam agamamu.
#SaatnyaKemilau
Oleh: Ahmad Zailani
No comments:
Post a Comment