Tuesday, July 1, 2014

Ust. Adhan Sanusi, Da'i muda Jawa Timur



Ust. Adhan Sanusi, Lc. Begitu nama yang saya kenal tentang Beliau. Pagi ini hari ke empat bulan ramadhan, selasa 2 juli 2014. saya menemui Ustadz adhan setelah beliau menyampaikan ceramah / kuliah subuh di masjid at-Taqwa Injoko, Surabaya.

Meski beliau telah menjadi trainer pendidikan yang terkenal, anehnya (memang siapa saja seharusnya seperti ini) beliau begitu bersahabat dan berantusias untuk diajak ngobrol.
Disitulah saya merasa nyaman, terasa benar bahwa ukhuwah menyatukan kita, ukhuwah tak memandang kelas sosial ataupun kelas pendidikan. Dan ini sangat menguntungkan bagi saya, karena saya bisa menggali ilmu lebih banyak melalui obrolan santai ini.  Saya kira cara seperti inilah yang sesuai diterapkan orang berilmu saat menjalin komunikasi dengan pemuda. Disitulah pemuda akan lebih mudah menerima pesan-pesan mulia dengan senang dan berhias senyum; ikhlas.

Disamping menjadi trainer pendidikan (yang mentraining para guru), Ust. Adhan Sanusi bertahun-tahun aktif di YDSF (Yayasan Dana Sosial Al-Falah) Surabaya. Ayah dari empat orang anak ini juga hingga sekarang aktif berkontribusi sebagai trainer WAFA, metode belajar al-Qur’an otak kanan. Bersama lembaga inilah beliau sering pergi ke luar daerah, menyusuri pelosok nun jauh disana. Menembus jauhnya jarak menuju daerah-daerah di berbagai Indonesia adalah hal yang biasa ia lakukan. Baru beberapa hari yang lalu(setau saya) beliau bersama trainer WAFA lainnya mengunjungi Kalimantan dan Batam, dan dalam waktu dekat ini –bulan Ramadhan- beliau akan keluar daerah jawa lainnya untuk menyampaikan dakwah; dalam momen peringatan Nuzulul Qur’an.
Ternyata tidak hanya menjadi trainer pendidikan dan trainer al-Qur’an, beliau juga aktif membina pemuda dan mahasiswa di UBARA (Universitas Bhayangkara) Surabaya. Di Yayasan AISYIYAH Surabaya, Beliau juga membina perbaikan pembacaan al-Qur’an (tahsin). Dibawah kendalinyalah, dengan ijin Allah,  sekitar 40 santriwati sukses berproses dalam membaikkan hafalan dan bacaan al-Qur’annya. Subhaanallah. Maka orang tua manakah yang tak bangga dengan anaknya yang seperti ini? yang tak hanya melakukan kemanfaatan bagi dirinya, tapi juga untuk orang lain.
Begitulah sedikit yang saya tau tentang aktifitas beliau. Jika boleh saya sedikit menyimpulkan, bahwa beliau adalah orang yang senantiasa “bergerak”. Beliau bukanlah orang yang stagnan dalam menikmati kesuksesannya. Namun beliau terus istiqomah untuk selalu berbagi dalam hidupnya. Berbagi ilmu, berbagi pengalaman, dan sebagainya. Dan saya kira, dari pribadi seperti inilah umat Islam akan semakin berdaya, semakin mampu untuk maju bersama. Yang ahli ilmu senang berbagi ilmu. Yang berlimpah harta gemar membantu yang membutuhkan. Yang kuat fisik siap berkontribusi pada yang memerlukan. Dan begitu seterusnya untuk saling memberi. insyaAllah kejayaan Islam bukan hanya mimpi, tapi nyata dan terbukti.
Ustadz Adhan Sanusi, Beliau yang masih tergolong muda namun sudah banyak berkontribusi bagi masyarakat. Kawan, seharusnya seperti inilah aktivis dakwah, selesai kuliah tidak selesai juga dakwahnya, tapi justru berkembang dan meluas hingga kita kembali pada Rabb, Sang Penguasa jagat raya. Melalui sepenggal inspirasi dari salah satu alumni KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) ini, semoga kita bisa menghikmahi dan terus istiqomah di jalan dakwah; jalannya para Nabi dan Rasul Allah. 
Untuk terus menyemangati ruh perjuangan kita, mari kita ingat selalu kedua pesan Rasulullah SAW ini, “sebaik-baik manusia adalah yang mempelajari al-Qur’an dan yang mengamalkannya”.
Dan
“Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
***

(NB: Ustadz Adhan Sanusi, Lc. bisa di hubungi melalui akun facebook pribadinya dengan nama "Adhan Sanusi"

No comments: