Tuesday, July 8, 2014

Cuma SUNNAH, gak WAJIB kok!



“Kan cuma sunnah, gak wajib kok” begitu ungkap sebagian orang. Apakah salah? Tidak, hanya saja hati-hati tentang ungkapan seperti itu. sebab itu bisa jadi dalih atau alasan untuk tidak melakukan amal-amal sunnah, seperti dhuha, tahajjud, puasa senin kamis, sedekah, shalat sunnah rowatib dan lainnya. Jika ungkapan itu untuk membicarakan soal hukum maka tak mengapa, sebab semua itu hukumnya memang sunnah, bukan wajib.


Namun, jika ungkapan itu sebagai dalih karena enggan melakukan ibadah sunnah, maka ini yang berbahaya. Sebab ia bisa terbiasa meninggalkan amal-amal sunnah; menyepelekannya. Seolah sunnah tidak perlu dilaksanakan, cukup yang wajib saja yang dijalani. Padahal, sunnah adalah sesuatu yang bersumber dari Rasulullah, baik perbuatan, perkataan ataupun persetujuan Beliau. Dan agar hidup kita ini selamat ya harus mengikuti sunnah. Bukankah Rasulullah Suri teladan kita semua? Lalu, jika kita tidak meneladani (melaksanakan sunnah Rasulullah) maka sunnah siapakah yang mau kita ikuti?

“Kan cuma sunnah, gak wajib kok”, Atau “kan sunnah, gak dilakukan juga gak dosa”. Kata-kata seperti ini terdengar sepele. Padahal sangat berbahaya. Berawal dari perkataan yang sejenis inilah seseorang bisa semakin malas untuk melaksanakan ibadah sunnah. Ia menganggap sunnah tak begitu penting. Tak mustahil “sihir” ini mampu menjauhkan kita dari Sunnah Nabi. Na’udzubillah. Kita berlindung kepada Allah dari hal-hal demikian.

Jika kita bicara cinta, maka apa yang dilakukan oleh seseorang yang kita cintai pasti kita pun berusaha melakukannya dengan kesungguhan hati. Apa yang dia senangi, maka kitapun akan menyenanginya dengan sepenuh cinta. Apa yang dia anjurkan tuk kita lakukan, maka dengan semangat kita akan melakukannya. Ya, begitulah cinta, mengajari kita menyenangkan orang yang kita cintai.

Lalu, bagaimaa cinta kita dengan Sang Rasul? Benarkah kita telah mencintainya? Jika benar, saya yakin kita sangat menyukai apa yang biasa Beliau lakukan. Beliau selalu melakukan qiyamullail, puasa ayyamul bidh, sedekah dan masih banyak lagi. Maka kitapun berusaha melakukannya dengan kesungguhan hati. Dan kemauan kita untuk mengikuti apa yang beliau contohkan merupakan bukti cinta kita. Cinta seorang hamba Allah kepada Utusan Allah.

Semoga kita tak sekali-kali meremehkan sunnah beliau sekecil apapun, semisal dengan ucapan, “kan cuma sunnah, gak wajib kok”. Sebab kata-kata ini begitu menyesakkan hati para pecinta Rasulullah. Kini, saatnya kita ganti ungkapan itu dengan yang baru, "Mana sunnah yang belum aku kerjakan? insyaAllah akan segera kulakukan selagi aku mampu melakukannya."

Mari.

Wallahu a’lam.

***

Surabaya, al-Fatih Library, 11 Ramadhan 1435 H, 11:17 p.m,
Azailani

No comments: