Monday, November 10, 2014

Degab Degub Menuju DM1



Kaderisasi. Adalah amanah yang tak bisa saya anggap mudah namun juga saya tidak merasa susah, hanya saja sedikit bingung karena sedikitnya ilmu tentang itu. salah satu acara besar dan penting adalah DAURAH MARHALAH 1 (DM1). Acara inilah yang sejak awal membuat saya “resah”. Bagaimana melaksanakan amanah besar ini?

Waktu terus melaju. Jadwal DM1 semakin mendekat, tapi saya dan staff belum bisa
mempersiapkannya. Satu hal yang saat itu saya lakukan adalah mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelum deadline tiba. Ya, disinilah kami mulai belajar banyak; syuro, tukar ide, menampung usul, mencari referensi, meminta nasehat dan apapun saja yang bisa semakin membuka pengetahuan kami untuk menyelenggarakan DM1. Sebab saya yakin, acara yang baik itu berawal dari kebaikan dalam mempersiapkannya.

Dalam masa penantian tibanya hari H, kami merasakan sangat perlu bimbingan. Apasaja yang mesti kami lakukan saat ini dan kelak saat pelaksanaan acara. Dari hal filosofis, esensi hingga ke teknis-teknis.
Disinilah peran kaderisasi Kammi Daerah (KAMDA) Surabaya sangat bagus. Mulai datang langsung ke komsat, komunikasi via alat komunikasi dan bahkan ada yang secara personal mendatangi ke tempat tinggal saya. Semua itu mereka lakukan dengan 3S; Senyum, santai dan serius. Bahkan, ada perwakilan kaderisasi KAMDA yang sangat intens memperhatikan dari hari ke hari, bahkan dari menit ke menit, yang bahkan kami berdua berdiskusi hingga dini hari, waktu itu saya lihat jam dinding menunjukkan pukul 01.30 an. Ya, sampai jam setengah dua malam beliau mengajak diskusi kepada sya terkait pencerahan persiapan pelaksanaan DM1. Beliau adalah Mas Gun. Beliau IMAT materi "Syumuliyatul Islam

Dari pencerahan yang saya dapatkan, perlahan saya sampaaikan kepada teman-teman di komsat. Dan untuk teman-teman di komsat; dari ketua umum (Ketum), staff kaderisasi dan seluruh panitia DM1, saya susah mencari kata-kata yang tepat untuk kalian semua selain SOLID. Banyaknya tugas kuliah tidak menghalangi untuk ikut aktif mempersiapkan keperluan DM1. Bahkan Pak Ketum, yang masih sangat sibuk dengan magangnya, rela pontang-panting, bolak balik Surabaya- Sidoarjo.

Begitu juga kepada ketua panitia dan seluruh panitia DM1 yang selalu saya minta untuk terus bergerak menyiapkan segala-galanya, hingga mungkin mereka sedikit lelah. Tapi saya yakin mereka semua lebih banyak semangatnya, sehingga lelahnya terkalahkan oleh ghirah perjuangan yang mereka miliki. Mungkin salah satu ruh semangat mereka semua adalah dari pesan Rasul untuk bermanfaat bagi manusia lainnya, sebagaimana yang disabdakannya; sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Inspirasi inilah yang membuat mereka berlomba mempersembahkan yang terbaik, yang terbaik, dan yang terbaik serta yang terbaik! Disinilah fastabiqul khoirot mulai nampak.

***

Bagiku, semakin dekatnya hari menuju hari H, membuatku semakin tak tenang. Sebab saya tak pernah tau, apakah yang terjadi ketika hari pelaksanaanya nanti. Tapi dengan ikhtiar yang maksimal dan penyerahan diri kepada Allah, Alhamdulillah jadi tenang. Benar, bahwa Alaa bidzikrillahi tathmainnul quluub. Mengingat Allah itu sangat menentramkan hati. Meyakini bahwa tugas kita semua adalah berusaha sebaik-baiknya, hasil sesuai harapan atau tidak itu adalah hak Allah. Dan Allah sangat tau apa yang terbaik untuk kita, lalu Dia akan memberikannya. Tenanglah hati ini.

Saat itu, ada satu hal yang membuat degub hati mengencang; 2 instruktur materi (IMAT) belum saya temukan. Dari sekian IMAT yang saya hubungi, mereka semua belum bisa memenuhi karena sudah ada agenda lain yang telah terjadwal sebelumnya. Hungga sehari sebelum acara dilaksanakan, IMAT belum juga didapatkan. Hingga terbersit, bagaimana jika kedua IMAT ini tidak di dapatkan hingga hari H..? Allahuakbar. Semoga itu tidak terjadi. Daurah yang kami konsep dengan 7 materi jika hilang 2 tentu akan sangat berpengaruh kurang baik dari bagi daurah ini. Bahkan berpotensi tidak nyambungnya antara materi satu dengan materi lainnya karena ada materi yang terpotong alias belum tersampaikan.

Namun sepertinya Allah tidak ingin itu terjadi. Menjelang siang, ada usulan satu IMAT dari pihak KAMDA, dan Alhamdulillah yang diusulkan tersebut tidak berhalangan hadir. AllahuAkbar. Senengnya tuh disini.

Hari H pun tiba.

Debar bercampur syukur selalu menyelimuti perasaan saya. Berdebar karena takut mengecewakan peserta, juga banyak menyusahkan panitia. Syukur karena tidak ada halangan yang berarti untuk menghalangi persiapan pelaksanaan acara DM1 ini. Panitia kompak; yang belum bisa hadir saja sangat berkontribusi apalagi yang bisa hadir. TOP banget dah!

Seolah bagai mimpi, acara yang lama kami persiapkan itu, yang mampu mengguncangkan pikiran, bahkan suasana hati, yang mampu gemuruhkan ombak di laut perasaan; kini telah terlaksana. Kira-kira apa yang terjadi saat pelaksanaannya? Hmmm.. ikuti saja tulisan selanjutnya.



***



Salam #MuslimNegarawan

10 Nopember 2014, saat pegalnya badan terasa begitu nikmat.

Azailani.




No comments: