Friday, January 2, 2015

BAGAIMANA MENGELOLA CINTA?


Seseorang yang mengaku mencintai sesuatu tentu ia akan berusaha menjadikan sesuatu itu yang diutamakan. Jika cinta pasangan, maka pasangan adalah sosok yang sering ia perhatikan. Jika ia cinta kendaraan, maka kendaraan akan menjadi objek perhatiannya. Bagaimana jika cinta Allah dan Rasulnya? Sama, Allah dan RasulNya akan menjadi sesuatu yang paling dikedepankan.

Seseorang yang mencintai, baik kepada pasangan, benda ataupun Tuhannya, ia akan menjadikan apa yang dicintanya menjadi sesuatu yang paling sering ia ingat, ia jaga dan ia perlakukan secara istimewa. Sekarang, tinggal kita mau milih apa yang mau paling kita cintai? Disitulah fokus kita dalam menjalani hidup.


Apakah antara cinta kepada manusia, benda ataupun Tuhan harus menjadi pilihan lalu menegasikan pilahan lainnya? Belum tentu, karena ketiganya bisa di satukan menjadi sesuatu yang kesemuanya bisa kita cintai.

Bagaimana mencintai ketiganya agar tidak salah dan menjerumus kepada kesyirikan (membuat tandingan Allah)? Sebab bisa jadi cinta kepada manusia atau benda bisa mengalahkan cinta kepada Allah, dan ini menjadikan kita menyekutukan Allah dengan makhluknya. 

Untuk mengelola semua cinta agar tidak salah arah, sebenarnya rumusnya sangat gampang dan sederhana. Yakni dengan skala prioritas (sesuatu yang diutamakan), jika salah satu sudah di prioritaskan, maka yang lain tidak akan sanggup menggantikan apa yang telah di prioritaskan.

Jika cinta kepada manusia yang di prioritaskan, tentu cinta kepada selain manusia menjadi nomor dua, tiga dan seterusnya termasuk cinta kepada Allah. Kemudian bila cinta kepada benda semisal kendaraan, perhiasan, harta benda dan lain sebagainya yang menjadi prioritas, maka itulah yang akan diutamakan daripada selainnya, baik itu cinta kepada manusia ataupun kepada Allah. Begitu pula ketika cinta kepada Allah menjadi yang diutamakan, maka hal inilah yang akan diutamakan, yang lain akan dibelakangnya. Sehingga cinta apapun tidak akan ada yang bisa mengalahkannya.

Dari yang kita bahas diatas itu tinggal kita mau milih apa yang akan kita prioritaskan. Itu semua hak kita masing-masing. Tak ada intervensi dari manapun, termasuk dariku. Tapi sebagai teman, aku punya sesuatu untukmu;

Dari Anas RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tiga hal yang barangsiapa dalam dirinya ada tiga hal itu maka ia akan merasakan manisnya iman (1) Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada selain keduanya (2) Orang yang mencintai orang lain semata-mata karena Allah (3) Orang yang enggan kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia enggan untuk dilemparkan ke dalam neraka. (HR. Bukhori Muslim)

“Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi cintanya kepada selain keduanya”. Kalau menurut Rasulullah, cinta kepada Allah dan RasulNyalah yang harus diutamakan. Berarti itulah cinta  yang harus ditaruh diatas segala cinta-cinta yang lain. 

Dengan inilah kita akan merasakan manisnya iman. Sehingga dalam segala hal muncul istilah cinta karena Allah; Mencintai pasangan karena Allah. Mencintai kendaraan karena Allah. Dan cinta-cinta lain yang semuanya karena Allah. Cinta karena Allah itu berarti cinta kita sesuai dengan peraturan Allah dan Rasul. Jadi, sesuatu yang Allah larang tentu akan kita tinggalkan. Sebab kita lebih memprioritaskan cinta kepadaNya.



Wallahu a’lam.
Salam #MerahSaga

No comments: