Sunday, July 13, 2014

DARIKU, UNTUKMU



Akhi/Ukhti...
Dakwah adalah cinta. maka siapa yg membersamainya takkan lagi merasa berat, sebab ia dg ikhlas mau berkorban, mau memperhatikan. Dan semua itu tanpa imbalan, tanpa mengharap sesuatu kecuali mengaharap cinta Allah. Mengharap ridha Allah.

Bagi sebagian org, dakwah adlh sesuatu yg berat, yg melelahkan. Tapi, bagi perindu syurga dakwah adalah nafas perjuangannya sekaligus nafas hidupnya.

Dakwah tak perlu menunggu kita sempurna, sebab sampai kapanpun kita tak akan sempurna. Yg terpenting dr dakwah adalah maunya kita dalam memperbaiki diri, menambah ilmu, menambah amal nan ikhlas sejak bermula.

Siapapun, pasti bisa berdakwah, minimal mendakwahi dirinya sendiri; aku harus lebih baik dr hari kemarin. Terus selalu begitu.

Engkau, ya Engkau... bersyukurlah, Allah bukakan jalan, Allah beri kesempatan tuk raih kemulyaan di kalanNya. Melalui KAMMI Allah mempertemukan kita dg orang2 yg punya tujuan sama dg kita, yakni memperbaiki diri, keluarga umat dan seluruh isi bumi.

Bersyukurlah, karena Allah jaga semangatmu, Allah kuatkan tekadmu, Allah perluas kesempatanmu. Apa kau yakin, hal itu juga didapat semua orang di sekelilingmu? Apakah semua yg hidup diberi nikmat sepertimu? Bisa jadi tidak. Maka bersyukurlah.
 
Dakwah, bukan hal yg tabu, bukan pula hal yg asing. Dimanapun, kapanpun engkau bisa lakukan itu. 

Akhi/Ukhti...
aku harap, kita semua tetep solid merayakan anugrah ukhuwah ini. Jangan pernah berfikir bahwa kau akan berhenti bersama kereta dakwah. Jangan!
Kenapa?
Karena jika kau tinggalkan kereta dakwah ini, ketauhilah, bukan dakwahnya yg rugi, bukan. Tapi engkaulah yg rugi. Sebab, Allah telah sediakan wadah namun tak maksimal kau manfaatkan.

Lalu, kereta dakwah akan terus melaju, meski tanpamu. Ya, ia akan terus melaju! Sedangkan engkau, jika tak membersamainya, pasti akan tertinggal.
Oleh itu, selagi potensi, daya, dan kesempatan Allah beri, yuk maksimalkan Yuk sama2 kita hidupkan dg lebih terang. Yuk kita pupuk tiap waktu, agar ia makin semerbak, makin berkilau, makin bermanfaat bagi umat. Dan Islam benar mnjdi rahmatan lil'alamin.

Dan, engkau, juga saya semoga tercatat sebagai golongan para penggeraknya. Ini amanh yg indah. Jangan sampai kita jadi perusak roda dakwah ini.
Mari, dg semangat yg tinggi kita songsong peradaban yg kita dambakan. Perdaban dimana Islam menjadi dasar segala sendi kehidupan. Disanalah kejayaan Islam kembali terulang.

Akhi, Ukhti,,
Belum terlambat, mari terus bergerak, bergerak, dan terus bergerak. Berjuanglah hingga rasa lelah itu berhenti mengikutimu.

Yakinlah janji Allah, siapa yg menolong agama Allah, maka Allah pasti akan menolongnya.
Semoga Allah karuniai kita keistiqomahan yg mendalam. Kita tak akan terhenti meski badai yg menhampiri, apalagi hanya angin sepoi. Kita tak mungkin terhenti. Tak mungkin!

Dlm 24 jam, ada org yg mampu berkontribusi kepada jutaan org, ada yg mampu brkontribusi kepada ribuan orang, ratusan orang, puluhan orang, namun ada juga dlm 24 tak mampu mmberi kontribusi pd diri sendiri, bahkan ia justru merusak diri. Menganiaya diri. Na'udzubillah.

Jawablah sendiri ya akhi, ya Ukhti, engkau tergolong yg mana.
Pintaku, mari saling menasehati, saling melengkapi, dan sling berkontribusi.

 
Sepenuh hati. Sepenuh cinta. 

Di bawah naungan rintik hujan, sekretariat KAMMDA Surabaya, 17 Juni 2014.
Akhukum fillah, Azailani.

No comments: